
Peletakan Batu Pertama Rumah Sehat Baznas Berau Coal dan Mulai Dibangun Akhir Tahun
Tanjung Redeb – Setelah melewati diskusi internal beberapa waktu lalu, realisasi kerjasama pemerintah daerah Berau, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan CSR PT Berau Coal akhirnya mencapai persetujuan, dengan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sehat Baznas (RSB) Berau Coal pada Senin (16/9), di Jalan SA Maulana Tanjung Redeb.
Dijelaskan VP Operational Support and Relations Director PT Berau Coal, Gatot Budi Kuncahyo, dalam sambutannya menjelaskan jika pembangunan ini merupakan kerjasama antara beberapa pihak, yakni Pemkab Berau sebagai penyedia lahan, Baznas RI, Provinsi Kaltim dan kabupaten sebagai penyedia biaya operasional tiap bulannya untuk fasilitas kesehatan, dan PT Berau Coal yang berperan melakukan pembangunan dan penyediaan alat kesehatan.
“Pembangunan RSB ini merupakan salah satu program CSR PT Berau Coal dalam membantu menuntaskan kemiskinan, dengan meningkatkan kesehatan masyarakat terutama bagi kelompok mustahik atau yang benar-benar membutuhkan. Untuk itu operasional RSB ini juga nantinya perlu dukungan semua pihak, dengan cara penyaluran zakatnya melalui Baznas Berau,” katanya.
Bahkan, untuk internal Berau Coal sendiri, dikatakan Gatot sudah memulai penyaluran zakatnya melalui Baznas Berau dengan menerapkan pembagian formulir kepada setiap karyawan, dimana dalam formulir tersebut sudah tercantum berapa persen jumlah dari penghasilannya yang akan dipotong sebagai zakat, yang kemudian disalurkan melalui Baznas Berau.
“Ini bisa menjadi contoh bagi perusahaan lain di Berau. Karena dengan begini semua zakat pegawai perusahaan akan terkoordinir, dan disalurkan kepada yang berhak dan benar-benar membutuhkan sesuai data dari Baznas Berau,” tambahnya.
Bupati Berau Muharram Spd MM yang juga didampingi Wakil Bupati Berau Agus Tantomo untuk melakukan peletakan batu pertama, mengatakan jika pembangunan RSB ini sangatlah besar manfaatnya, khususnya bagi warga yang kurang mampu dan dhuafa di Kabupaten Berau.
“Untuk itu, saya harap kasus kelangkaan gas LPG 3 kilogram tidak lagi terjadi di Berau dengan adanya RSB yang dibangun oleh PT Berau Coal ini nantinya. Maksudnya, untuk pengguna fasilitasnya haruslah sesuai dengan tujuan awalnya. Ini karena untuk penyediaan fasilitas kesehatan ini memanglah harus benar-benar diberikan kepada yang berhak, sehingga sama halnya dengan LPG lalu, tidak salah sasaran, dimana Pegawai Negeri Sipil (PNS) juga ikut menikmatinya,” tegas Bupati.
Dan Ketua Baznas Kabupaten Berau, Radjudin Abdurachman mengatakan jika program RSB ini sudah lama ada, bahkan sejak 3 tahun lalu. Dimana pada 2017 telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman terkait pembangunan RSB ini. Tetapi karena sesuatu dan lain hal, proses peletakan batu pertamanya baru dapat dilakukan pada hari ini.
“Mudahan RSB ini dapat segera terbangun dan melayani masyarakat Berau. Mengingat problematika kesehatan dan ketersediaan ruang rawat inap yang ada di rumah sakit yang ada saat ini juga sangat terbatas. Selain itu, program RSB ini juga sesuai dengan visi Bupati dan Wabup Berau yakni mewujudkan visi kesehatan masyarakat,” ungkapnya.
RSB Berau Coal ini merupakan RSB kedelapan yang dibangun oleh Baznas di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, untuk model dan pembangunannya pun berbeda, dengan kapasitas 50 bed bagi pasien, RSB Berau Coal akan menjadi yang terbesar dari semua RSB yang ada. Untuk desain RSB bekerjasama dengan Institut Teknologi Sains Bandung di Cikarang dengan konsep green building, yang memadukan unsur budaya. Gedung RSB ini merupakan jenis RS pratama yang dilengkapi dengan rawat inap, Unit Gawat Darurat (UGD) dan ruang ICU. Sedangkan untuk program pembangunannya akan dimulai akhir tahun ini berupa proyek Multiyears (MYC) dan diharapkan pada 2021 nanti pembangunannya sudah selesai dan bisa beroperasional
0 Komentar